Setelah mencoba mencari tulisan di
Harvard Business Publishing yang terkait dengan manajemen diri, saya
mendapati tulisan yang bagus dari Peter F. Drucker, sang bapak manajemen
modern abad ini. Tulisan pendeknya kali ini berkisah tentang “Managing
Oneself”. Memang telah banyak buku beredar yang memberikan resep-resep
bagaimana cara memanajemen diri Anda, namun tidak ada salahnya kita
belajar dari pakar manajemen satu ini. Memang sederhana, tapi sarat
dengan makna yang mungkin akan membuat Anda berpikir “Sudah efektifkah
saya saat ini?”
Diera globalisasi seperti saat ini,
kekuatan ambisi, kecerdasan dan impian yang tidak diimbangi dengan
manajemen diri yang baik, sama saja seperti berbuat kerusakan pada tubuh
dan jiwa Anda sendiri. Hal ini terjadi karena segala sesuatunya terus
berkembang sehingga ada diantaranya mempermudah manusia bagi mereka yang
dapat menggunakannya, dan ada yang diantaranya malah mempersulit
manusia karena mereka tidak dapat menggunakannya. Sehingga azas Win-Victim Solution tampaknya sulit untuk terhindarkan, apalagi terjadi persaingan yang tidak sehat. Ada yang menang, dan ada yang menjadi korban.
Mari kita ambil contoh sebagai berikut,
ada dua orang yang memiliki ambisi, kecerdasan, dan impian yang sama
yaitu bekerja di perusahaan. Namun perbedaannya yang satu dapat
memanajemen dirinya dengan baik, dan yang satunya lagi tidak dapat
memanajemen dirinya dengan baik. Walhasil, memang keduanya berhasil
mencapai apa yang mereka cita-citakan. Tapi sayang, yang berbeda adalah
waktunya. Sang manusia dengan manajemen diri yang baik jauh lebih cepat
mendapatkan cita-citanya daripada manusia yang tidak memiliki manajemen
diri yang baik. Disinilah makna “efektivitas” dan “efesiensi” dalam
hidup manusia akan begitu terasa. Untuk mendapatkan penjelasan tentang
manajemen sebagai paradigma berpikir, silakan baca tulisan saya sebelumnya.
Berbicara tentang manajemen itu tidak
terlalu sulit, namun juga tidak terlalu mudah. Perlu pemikiran mendalam
(deep thinking) terhadap diri kita, mengkalkulasi kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness) diri kita, pandainya kita belajar kelebihan dan
kesalahan orang lain, pemahaman nilai (value) apa yang kita torehkan
pada hidup, serta jelinya melihat peluang lingkungan agar dapat
memberikan kontribusi terbaik kita. Dari semua hal tadi, sebenarnya
dapat diringkas dalam sebuah pernyataan : Hanya dengan kombinasi
kekuatan dan pengetahuan Anda-lah, Anda dapat mencapai cita-cita yang
Anda inginkan.
Setidaknya ada 5 pertanyaan mendasar untuk membuat hidup kita lebih efektif dan efisien.
1. “What Are My Strength?”
Cara terefektif untuk mengukur seberapa besar kekuatan Anda adalah dengan menggunakan feedback analysis.
Setiap kali Anda telah memikirkan cita-cita/impian Anda untuk beberapa
waktu kedepan, maka tuliskanlah. Setelah waktu yang Anda tenggatkan
telah lewat, maka lakukan penilaian seberapa besar hasil yang Anda
dapatkan dari cita-cita yang direncanakan. Kemampuan apa saja yang telah
Anda kerahkan untuk mencapainya? kebiasaan buruk apa yang menghambat
cita-cita Anda? Karena kita terikat dengan waktu yang terbatas, maka
jangan pernah membuang waktu untuk mengerahkan sebuah skill dimana Anda
tidak menguasainya. Berkonsentrasilah pada kekuatan Anda dan bangun
kekuatan Anda.
2. “How Do I Work?”
Dengan jalan seperti apakah Anda dapat
mengeluarkan performa terbaik Anda? Apakah dengan membacanya atau
mendengar orang lain yang berdiskusi? Apakah Anda lebih senang bekerja
sendiri atau bekerja secara tim? Apakah Anda adalah seorang tipe
konseptor ataukah seorang tipe eksekutor? Apakah Anda dapat bekerja
dalam tingkat stress yang tinggi ataukah dalam lingkungan yang baik?
Semua pertanyaan ini membantu mengarahkan pada Anda agar dapat mengerti
bagaimana pola kerja Anda. Dengan mengetahuinya, peluang efektivitas
kerja Anda akan meningkat drastis karena Anda telah mengetahui bagaimana
cara Anda bekerja.
3. “What Are My Values?”
Nilai disini dapat didekati dengan
prinsip-prinsip hidup yang Anda pegang. Suatu saat mungkin Anda akan
menemukan sebuah lingkungan organisasi yang bertentangan dengan prinsip
hidup yang Anda pegang, dan hal itu mengurangi performa Anda. Maka tak
ada kata lain dalam kamus kata efektivitas, Anda harus pindah. Carilah
lingkungan yang sesuai dengan prinsip hidup Anda sehingga Anda dapat
berada pada puncak performa Anda.
4. “Where Do I Belong?”
Berdasarkan kekuatan, cara bekerja, dan
prinsip hidup Anda, kini carilah lingkungan yang tepat dimana Anda bisa
memaksimalkan ketiga hal tadi sehingga Anda dapat menjadi seorang
bintang (star) didalam organisasi yang Anda geluti. Dengan komposisi
kekuatan, cara kerja, dan prinsip hidup yang tepat dengan lingkungan
akan membuat efektivitas dan efesiensi kerja Anda akan meningkat
drastis.
5. “What Can I Contribute?”
Dewasa ini, dimanapun organisasi Anda
berada, Anda memiliki banyak pilihan. Jarang ada organisasi atau
perusahaan yang mengarahkan Anda untuk melakukan apa yang seharusnya
dilakukan. Untuk itu, pertama-tama penting sekali menanyakan bagaimana
situasi yang ada sekarang. Berkaca dari situasi demikian, dan
mengkombinasikan dengan kekuatan, cara kerja dan prinsip hidup Anda,
Anda dapat mengambil ancang-ancang sedini mungkin kontribusi terhebat
apa yang mungkin dapat Anda lakukan untuk organisasi yang Anda tekuni
saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar