Beberapa definisi yang dikemukakan para ahli diantaranya :
- Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
- Profesor Oei Liang Lee mendefinisikan manajemen sebagai berikut :Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Sebelum
abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The
Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor),
yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan
bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan
peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi,
jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan,
sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan :
- Meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
- Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
- Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Manajemen merupakan sarana untuk
mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia
semaksimal mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam mencapai tujuan
perusahaan harus memperhatikan secara optimal terhadap
kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanam
modal, anggota perusahaan (Karyawan), pemerintah , masyarakat, supplier.
- Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang
lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
tujuan/sasaran organisasi.
Tingkatan manajer
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan
menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah
karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan
paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan
pekerjaan.
- Peran manajer
Menurut seorang
ahli riset ilmu manajemen yang bernama Henry Mintzberg, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer ditempat kerjanya.
Lalu ia mengelompokkan kesepuluh peran itu kedalam tiga kelompok, yang
pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban
lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Yang kedua adalah peran
manajemen sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding.
Lalu pada tahun 1970-an Robert L. Katz mengemukakan
bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga
keterampilan tersebut ialah :
1. Keterampilan konseptual ( conceptual skill)
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Kegiatan pengelolaan perusahaan bagaimana mengolah input menjadi output sebagai berikut:
INPUT Proses Manajemen Output
-Manusia -Planning -Hasil optimal dari
-Modal Melalui -Organizing Jadi berbagai kepentingan
-Money -Leading
-Methods -Controlling
-Materials
Dengan melihat gambaran proses input
menjadi output diatas, terlihat bahwa proses manajemen (kegiatan
pengelolaan) merupakan tugas seorang manajer.
Keterampilan manajer
Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap
tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan
dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
- Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. - Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. - Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
- Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. - Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin diantaranya:- Perilaku terhadap karyawan
- Perilaku terhadap organisasi
- Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Sedangkan Organisasi merupakan salah
satu sarana untuk mencapai tujuaan perusahaan melalui pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan
organisasi yang tercipta dalam perusahaan yang bersangkutan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok meliputi :
1. Interaksi Manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
3. Struktur organisasi itu sendiri
Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan disesuaikan
dengan seberapa besar anggota
perusahaannya. Karena semakin sedikit anggota perusahaannya semakin
sederhana pengorgaisasian yang dilakukan. Demikian juga kalau perusahaan
yang mulanya angotanya sedikit kemudian berkembang sehingga jumlah
anggotanya terus bertambah maka kebutuhan akan organisasi semakin besar.
Pada bagan struktur organisasi
perusahaan ada 4 hal yang penting yang harus dimengerti dan dipahami
sehingga dalam menjalankan tugas yang telah menjadi bagian masing-masing
tidak terjadi kebimbangan. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
bagan struktur organisasi adalah wewenang, tanggung jawab,
koordinasi,maupun pendelegasian wewenang.
Ada 6(enam) macam teori manajamen diantaranya:
- Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
- Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
- Aliran manajemen Ilmiah: Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
- Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
- Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
- Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Sarana Manajemen
Untuk mencapai sebuah tujuan yang telah
ditentukan diperlukan alat-alat sarana. Alat-alat sarana ini merupakan
syarat suatu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun
yang termasuk alat-alat sarana ini yaitu man, money, materials,
mechines, method, dan yang terakhir ialah markets .
Kita mengarah pada arti yang pertama yaitu Man,,
-Man mengarah pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi.
Dalam manajemen, faktor Man/Manusia
adalah yang paling mnentukan.Manusia yang mebuat tujuan dan Manusia pula
yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya Manusia tidak
akan terjadi proses kerja. Oleh karna itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
-Money atau Uang merupakan salah satu
unsur yang tidak boleh diabaikan, Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Hal ini akan berhubungan dengan berapa
uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat yang
dibutuhkan dan yang harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai
dari suatu organisasi.
-Material terdiri dari bahan setengah
jadi atau bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih
baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai slah satu sarana. Sebab materi
dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan mencapai
hasil yang dikehendaki.
-Machine atau mesin digunakan untuk
memberikan kemudahaan atau menghaslkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja, dengan mesin pekerjaan yang lama akan
menjadi singkat.
-Metode adalah suatu tata cara kerja
yang mempelancar jalannya pekerjaan manager. Sebuah metode dapat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha.
Market atau pasar adalah tempat dimana
organisasi menyebarluaskan produknya. Memasarkan produk tentu sangat
penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses
produksi barang akan berhenti. Artinya proses kerja tidak akan
berlangsung.
Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen bersifat
lentur dalam artian bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi
khusus dan situasi-situasi yang sering berubah.
Ada beberapa Prinsip manajemen menurut HENRY FAYOL diantaranya :
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan sendiri
7. Pnggajian pegawai
8. Pemusatan
9. Hierarki
10. Ketertiban
11. Keadilan daan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa
14. Semangat kesatuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar