MANAJEMEN KESISWAAN
SEKOLAH
cms-formulasi
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan.
Kesamaan-kesamaan itu dapat ditangkap dari kenyataan bahwa mereka
sama-sama anak manusia, dan oleh karena itu mempunyai kesamaan-kesamaan
unsur kemanusiaan. Fakta menunjukkan bahwa tidak anak yang lebih
manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya; dan tidak anak yang kurang
manusia dibandingkan dengan anak yang lainnya. Adanya kesamaan-kesamaan
yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi samanya hak-hak
yang mereka punyai. Di antara hak-hak tersebut, yang juga tidak kalah
pentingnya adalah hak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.
image%25255B3%25255D
Samanya hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian melahirkan
layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling).
Dalam sistem demikian, layanan yang diberikan
diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak.
Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih
bersifat massal ketimbang bersifat individual. Keterbatasan-keterbatasan
yang dimiliki oleh sistem schooling memang lebih memberi porsi bagi
layanan atas kesamaan dibandingkan layanan atas perbedaan. Sungguhpun
demikian, layanan yang lebih diaksentuasikan kepada kesamaan anak ini,
kemudian digugat. Gugatan demikian, berkaitan erat dengan pandangan
psikologis mengenai anak. Sungguhpun anak-anak manusia tersebut diyakini
mempunyai kesamaan-kesamaan, ternyata jika dilihat lebih jauh
sebenarnya berbeda. Pandangan ini kemudian menunjukkan bukti-bukti yang
meyakinkan, bahwa di dunia ini tak ada dua anak atau lebih yang
benar-benar sama. Dua anak atau lebih yang kelihatan samapun, misalnya
saja si kembar, pada hakekatnya adalah berbeda. Oleh karena berbeda,
maka mereka membutuhkan layanan-layanan pendidikan yang berbeda. Layanan
atas kesamaan yang dilakukan oleh sistem schooling tersebut
dipertanyakan, dan sebagai responsinya kemudian diselipkan
layanan-layanan yang berbeda pada sistem schooling tersebut.
Ada dua tuntutan, yakni aksentuasi pada layanan kesamaan dan perbedaan
anak itulah, yang melahirkan pemikiran pentingnya pengaturan. manajemen
peserta didik tingkat satuan pendidikan, adalah kegiatan yang bermaksud
untuk mengatur bagaimana agar tuntutan dua macam layanan tersebut dapat
dipenuhi di sekolah.
Baik layanan yang teraksentuasi pada kesamaan maupun pada perbedaan
peserta didik, sama-sama diarahkan agar peserta didik berkembang
seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Sebagai akibat dari adanya
perbedaan bawaan peserta didik, maka akan ada peserta didik yang lambat
dan ada peserta didik yang cepat perkembangannya. Kompetisi yang sehat
akan memungkinkan jika ada usaha dan kegiatan manajemen, ialah manajemen
peserta didik tingkat satuan pendidikan. demikian juga peserta didik
yang bermasalah sebagai akibat dari adanya kompetisi akan dapat
ditangani dengan baik manakala manajemen peserta didik tingkat satuan
pendidikan-nya baik.
Dalam upaya mengembangkan diri tersebut, ada banyak kebutuhan yang
sering kali tarik-menarik dalam hal pemenuhan pemrioritasnnya. Di satu
sisi, para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademiknya, di
sisi lain, ia ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan sebayanya.
Bahkan tidak itu saja, dalam hal mengejar keduanya, ia ingin senantiasa
berada dalam keadaan sejahtera. Pilihan-pilihan yang tepat atas ketiga
hal yang sama-sama menarik tersebut, tidak jarang menimbulkan masalah
bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan tertentu
yang dikelola dengan baik. manajemen peserta didik tingkat satuan
pendidikan berupaya mengisi kebutuhan tersebut.
Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management
(bahasa Inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau
magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam
pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan pikir
(mind) dan kegiatan tindak-laku (action) (Sahertian, 1982).
Terry (1953) mendefinisasikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain (Management is the
accomplishing of the predertemined objective throug the effort of other
people). Sementara itu, Siagian (1978) mendefinisikan manajemen sebagai
kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
mencapai tujuan. Di lain pihak, The Liang Gie (1978) memberikan batasan
manajemen sebagai segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang atau
mengarahkan segala fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Dari semua pendapat itu, jelaslah bahwa manajemen
adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih
yang didasarkan atas aturan tertentu dalam rangka mencapai suatu
tujuan. Dua orang atau lebih yang bekerjasama tersebut, karena adanya
aturan-aturan tertentu, ada yang bertindak selaku manajernya ada yang
bertidak sebagai yang dimanajerinya. Orang yang mengelola tersebut
ketika mengerjakan pekerjaannya tidak dengan menggunakan tangan
sendiri melainkan tangan orang lain; sementara orang-orang yang dimanaj
dalam bekerja dengan menggunakan tangan sendiri. Dalam bekerja
tersebut, baik yang menjadi manajernya maupun yang dimanaj, dapat
mendayagunakan prasarana dan sarana yang tersedia.
Peserta didik mempunyai sebutan-sebutan lain seperti murid,
subjek didik, anak didik, pembelajar, dan sebagainya. Oleh karena itu,
sebutan-sebutan yang berbeda pada buku ini mempunyai maksud yang
sama. Apapun istilahnya, yang jelas peserta didik adalah mereka yang
sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang
pendidikan tertentu.
Apa yang dimasud dengan Manajemen Peserta Didik? Knezevich mengartikan
manajemen peserta didik atau pupil personnel administration
sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,
pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti:
pengenalan, pendaftaran, layanan individuan seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan
terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah
sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang diatur secara langsung adalah
segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung.
Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan
untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik.
Ruang lingkup peserta didik adalah sebagai berikut:
Perencanaan peserta didik, termasuk di dalamnya adalah: school
census, school size, class size dan efektive class.
Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan: kebijaksanaan
penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta didik, kriteria
penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta didik, pemecahan
problema-problema penerimaan peserta didik.
Orientasi peserta didik baru, meliputi pengaturan: hari-hari pertama
peserta didik di sekolah, pekan orientasi peserta didik, pendekatan
yang dipergunakan dalam orientasi peserta didik, dan teknik-teknik
orientasi peserta didik.
Mengatur kehadiran, ketidak-hadiran peserta didik di sekolah.
Termasuk di dalamnya adalah: peserta didik yang membolos, terlambat
datang dan meninggalkan sekolah sebelum waktunya.
Mengatur pengelompokan peserta didik baik yang berdasar fungsi
persamaan maupun yang berdasarkan fungsi perbedaan.
Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki
proses belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk
kepentingan promosi pserta didik.
Mengatur kenaikan tingkat peserta didik.
Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out.
Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta
didik.
Mengatur layanan peserta didik yang meliputi:
Layanan kepenasehatan akademik dan administratif.
Layanan bimbingan dan konseling peserta didik.
Layanan kesehatan baik fisik maupun mental.
Layanan kafetaria.
Layanan koperasi.
Layanan perpustakaan.
Layanan laboratorium.
Layanan asrama.
Layanan transportasi.
11. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi:
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Organisasi Pramuka di sekolah.
Palang Merah Remaja (PMR)
Club Olah Raga
Klub Kesenian.
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
Kelompok Studi.
Club Pecinta Alam
Peringatan Hari Besar.
Pesta Kelas.
Organisasi Alumni.
Sumber : DIREKTORAT JENDERAL PMPTK, 2009, Dimensi Kompetensi Manajerial,
Jakarta, DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
.... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/manajemen-kesiswaan-sekolah.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar