Jumat, 30 Mei 2014

Keterampilan Dasar Seorang Manajer


Robert L. Katz pd tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal 3 keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill),
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan ukt membuat konsep, ide, & gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi sesuatu rencana kegiatan ukt mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi sesuatu rencana kerja yg kongkret itu biasanya disebut sbg proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan ukt membuat rencana kerja.
  2. Keterampilan berhubungan dgn orang lain (humanity skill).
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dgn keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dgn orang lain, yg disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yg persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yg dipimpinnya. Dengan komunikasi yg persuasif, bersahabat, & kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai & kemudian mereka akan bersikap terbuka kpd atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pd tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  3. Keterampilan teknis (technical skill).
    Keterampilan ini pd umumnya merupakan bekal bagi manajer pd tingkat yg lbh rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan ukt menjalankan sesuatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi & lain-lain.
Selain 3 keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan 2 keterampilan dasar yg perlu dimiliki manajer, yaitu:
  1. Keterampilan membuat keputusan.
    Merupakan kemampuan ukt mendefinisikan masalah & menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adl yg paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan 3 langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah & mencari berbagai alternatif yg dpt diambil ukt menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yg ada & memilih sebuah alternatif yg dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yg telah ia pilih serta mengawasi & mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yg benar.
  2. Keterampilan manajemen waktu. Merupakan keterampilan yg merujuk pd kemampuan seorang manajer ukt menggunakan waktu yg dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sbg manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dgn waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adl $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dpt kita lihat bahwa setiap menit yg terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yg jauh lbh kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yg mereka miliki tetap merupakan aset berharga, & menyianyiakannya berarti membuang-buang uang & mengurangi produktivitas perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar