Kamis, 22 Mei 2014

MANAJEMEN STRATEGI

RUANG LINGKUP MANAGEMENT STRATEGI
Pada mulanya konsep strategi digunakan untuk kepentingan militer, yaitu suatu cara, seni, rencana, siasat (trick) yang digunakan untuk mengalahkan musuh dan untuk memengkan perang serta untuk mengatasi konflik. Pada tahun 6070 an, diadopsi dalam dunia bisnis, dan semua konsep dugunakan dalam manajemen stratejik; seperti Misi (Mission), tujuan (Goal) , SWOT Analysis, sasaran (Objective) dan Strategy. Jika dalam dunia militer, strategi dugunakan untuk mengalahkan musuh dan memenangkan perang, sedangkan dalam dunia bisnis, manajemen stategi digunakan untuk memengkan persaingan. Dilihat dari tujuannya, baik dalam dunia militer muapun bisnis tidak dikehedaki adanya konflik/pertempuran, tetapi mereka bertujuan untuk mendapatkan daerah kekuasaan (territory) dan pangsa pasar (market share).
Kini, konsep strategi banyak digunakan bukan saja pada kepentingan militer, tetapi berlaku pada semua tingkatan organisasi, baik organisasi pencari laba maupun organisasi nirlaba, swasta ataupun pemerintah.
Strategi didisain dan dilakukan untuk mencapai tujuan suatu organisasi baik yang berjangka pendek maupun jang ka panjang. Oleh sebab itu, strategi dapat diartikan sebagai alat (means) untuk mencapai tujuan (ends). Tujuan adalah keadaan yang diharapkan terjadi dimasa depan. Menurut Gibson (1993) ada tiga dimensi waktu pencapaian tujuan (efektifitas) organisasi, yaitu:
  1. EFEKTIVITAS JANGKA PENDEK                   : production, efficiency, dan satisfication
  2. EFEKTIVITAS JANGKA MENENGAH           : adaptiveness and development
  3. EFEKTIVITAS JANGKA PANJANG                               : survival
Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya ada sasaran – sasaran (objectives).
Sasaran (objekctives) adalah tujuan khusus yang ingin dicapai yang biasanya digunakan suatu ukuran tertentu seperti besaran/ukuran, tife, hakekat, ruang lingkup kepentingan dan ukuran keberhasilan lainnya.
Strategi sebagai alat, akan berfungsi efektif apabila organisasi memiliki sumberdaya, keterampilan, dan kemampuan (kapabilitas) dalam menghadapi lingkungannya. Oleh sebab itu, strategi merupakan jawaban yang tepat terhadap peluang (opportunities), kekuatan (strenght), kelemahan (weakness) dan tantangangan (threats) yang datang dari lingkungan yang dinamis dan bergejolak untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Menurut C.Hax dan S Majluf (1996), strategi adalah respon terhadap peluang dan ancaman eksternal, dan respon terhadap kekuatan dan kelemahan internal untuk mencapai keunggulaan bersaing yang memiliki daya tahan lama.

PENGERTIAN DAN KONSEP
MANAJEMEN STRATEJIK
Kata Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu : “ Strategos “ ( Stratos = Militer dan ag = memimpin ) yang berarti  “ generalship “ atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk memenangkan perang.
Dalam management strategis yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu : Perencanaan ( plan ), Pola ( pattern ), Posisi ( potition ), Perspektif ( perspective ) dan Permainan atau Taktik ( Play ).
  1. Strategi adalah Perencanaan ( Plan )
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah organisasi untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Strategi tidak selamanya merupakan perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan, akan tetapi strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan dimasa lampau, misalnya pola perilaku bisnis yang telah dilakukan dimasa lampau.
2. Strategi adalah Pola ( Pattern )
Menurut Mintzberg, strategi adalah pola ( Strategy is Pattern )yang selanjutnya disebut sebagai “ intended strategy “, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga “ Realized Strategy “ karena telah dilakukan oleh organisasi.
3.  Strategi adalah Posisi ( Potition )
Strategy is Potition, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strateg sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
4. Strategi adalah Perspektif ( Perspective )
Jika dalam P ke dua dan P ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam perpekstif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi
5. Strategi adalah Permainan ( Play )
Ke empat definisi strategi di atas nampak saling berlawanan. Definisi yang ke lima adalah independen yaitu “ strategy is play ” . Strategi adalah Manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing.
Dalam dunia bisnis, konsep strategi dikemukakan Thomson Strickland(1996),:  “Strategy is a commitment to undertake one set of actions rather than other” (Sharon M. Oster). Strategi adalah suatu komitmen untuk melakukan seperangkat tindakan yang melebihi yang lain. Strategi adalah rencana tindakan manajemen untuk memperkuat posisi organisasi, memuaskan pelanggan dan mencapai target – target kinerja organisasi (“A strategy, in effect, is management’s game plan for strenghtening the organization’s position, pleasing customers and achieving performance targets”). Menurutnya, strategi adalah“management’s game plan” yang berfungsi untuk :
  • Memperkuat posisi organisasi ( Strengthening Organization Posision )
  • Menyenangkan Pelanggan ( Pleasing Customer ) stakeholder satisfication
  • Mencapai target – target kinerja ( Achieving Performance Targets )
Menurut David (1999) “Strategic management can be defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross functional – decisions that enable organization to achieve its  objective”. Manajemen strategi didefinisikan sebagai seni dan ilmu tentang formulasi, implementasi, dan pengevaluasian keputusankeputusan secara fungsional yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen strategi memfokuskan pada manajemen terintegrasi (integrating management), karena mencakup semua aspek, seperti aspek pemasaran (marketing), keuangan/ akunting, produksi/operasi, penelitianpengembangan, dan sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Dari definisi di atas, tampak bahwa kunci Manajemen Strategi adalah seni dan tindakan bagaimana memenangkan persaingan. Untuk mencapai tujuan keberhasilan tersebut, suatu organisasi harus mengembangkan kompetensi tertentu berupa kapabilitas inti, yang meliputi sumberdaya kongkrit (tangible) seperti sumberdaya fisik dan keuangan, dan seumberdaya nonfisiK (intangible) seperti reputasi, keunggulan teknologi, inovasi produk, dan lain sebagainya. Sumberdaya tersebut ditransformasi menjadi kapabilitas inti (core capability) yang unik agar memiliki daya cipta kompetensi untuk menjawab tantangan dan memiliki kemampuan bersaing.
MANAGEMENT STRATEGIK
PT TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
SEJARAH PT TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
PT Temprina Media Grafika adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan Finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. PT Temprina Media Grafika didukung oleh SDM berkualitas yang tersebar di wilayah Surabaya (Karah Agung, Graha Pena, dan Sumengko), Bekasi, Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar mulai dari tingkat Direksi, Operasional Manager, Manager, Kepala Seksi, Kepala Divisi, Kepala Regu, Wakil Kepala Regu, dan staff pelaksana serta operator.
Lahirnya PT Temprina Media Grafika yang beralamat di Jl. Karah Agung No. 45, Surabaya tidak bisa dilepaskan dari PT Jawa Pos. Perkembangan PT Jawa Pos yang semakin pesat perlu didukung oleh layanan percetakan yang harus mampu mendukung aspek mutu atau kualitas, ketepatan waktu, dan jumlah sesuai yang diminta. Untuk itu bagian percetakan yang awal mulanya merupakan bagian dari departemen produksi PT Jawa Pos kemudian dipisahkan menjadi perusahaan berbadan hukum sendiri dengan Akta Pendirian Perusahaan tertanggal 29 November 1996. Pertimbangan lain adalah :
  • Surat kabar Jawa Pos oplahnya semakin bertambah sehingga membutuhkan tambahan mesin-mesin cetak. Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi selain untuk mencetak koran Jawa Pos maka mesin-mesin tersebut juga dipergunakan untuk mencetak media cetak selain koran Jawa Pos.
  • Diperlukan tempat yang lebih luas, representatif dan strategis untuk memperluas jangkauan layanan dan perkembangan variasi produk-produk media cetak.
  • Mengintegrasikan layanan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang dimulai tahun 1996. Pengembangannya kemudian diperluas lagi yaitu pada tahun 1997 ke Solo, 1998 ke Bekasi, 1999 ke Banyuwangi, 2000 ke Nganjuk, 2001 ke Bali, 2002 ke Cengkareng, 2003 ke Semarang, dan 2005 ke Jember.
  • Pengembangan pasar komersial di luar cetakan reguler untuk mengurangi idle capacity dari mesin-mesin cetak koran yang rata-rata hanya terpakai 35% dari kapasitas optimal. Selain itu ditujukan juga untuk membuka peluang pengembangan bisnis baru.
  • Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen perusahaan dengan upaya perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dan sistem informasi terintegrasi berbasis ERP System.
Sejak tahun 2002 Temprina mulai memantapkan diri sebagai salah satu perusahaan percetakan media cetak terbesar di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir seluruh kota-kota besar Indonesia.
Di samping mesin dan teknologi, Temprina juga didukung oleh SDM unggul dan berkualitas yang tersebar di wilayah Jawa-Bali meliputi Surabaya, Malang, Bekasi, Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar. Keunggulan Temprina yang lain adalah adanya dukungan pasokan kertas dari pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta (Jawa Pos Group) untuk menjaga kontinuitas ketersediaan bahan baku utama percetakan serta dukungan suplai energi listrik dari PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group) untuk kelancaran operasional sehari-hari dan kelancaran proses produksi di Temprina.
  1. JAWA POS GROUP
Keberadaan PT. Temprina Media Grafika tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya surat kabar Jawa Pos. Surat kabar Jawa Pos dirintis oleh The Chung Sen (Soeseno Tedjo) seorang warga negara Indonesia kelahiran Batam. Soeseno Tedjo membina relasi dengan perusahaan surat kabar untuk kelancaran iklan filmnya. Pada saat itu di Surabaya hanya ada beberapa penerbitan pers yaitu Perwata Surabaya, Terompet Masyarakat dan Perdamaian. Perwata Surabaya adalah satu-satunya surat kabar yang mampu bersaing dengan perusahaan penerbitan di Jakarta seperti Sin Po dan Ken Po. Keuntungan yang dicapai oleh surat kabar Sin Po dan Ken Po membuat Soeseno Tedjo tertarik untuk memiliki surat kabar sendiri.
Kemudian pada tanggal 1 Juli 1949 Soeseno Tedjo mendirikan PT. Perusahaan Penerbitan dan Percetakan Djava Post Concern Limited, penerbit surat kabar Java Post. Dalam perjalanan waktu bentuk dan nama Java Post berubah menjadi Java Post (1952), JAVA POST (1955), Djawa Post (1958), Djawa Pos (1982), Jawa Pos (1989). Jawa Pos merupakan harian pagi tertua yang mampu bertahan hingga saat ini.
Dengan usahanya, Soeseno Tedjo berhasil mengangkat nama Jawa Pos sehingga pada tahun 1950-an Jawa Pos mampu menambah surat kabarnya menjadi tiga yaitu dalam bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa dan bahasa Belanda. Kemudian Koran Harian berbahasa Belanda diubah namanya karena pada saat itu Presiden anti terhadap Belanda. Sedangkan yang berbahasa Tionghoa tidak terbit sama sekali, maka hanya tinggal Jawa Pos yang semakin hari semakin menurun oplahnya.
Karena ketiga putra Soeseno Tedjo tidak satupun yang tinggal di Indonesia untuk membantu menjalankan perusahaannya, maka Soeseno Tedjo tidak berani menanamkan modal pada mesin cetak generasi baru yang lebih modern untuk meningkatkan kualitas penerbitan. Oleh karena itu hasil cetaknya semakin menurun hingga tinggal sekitar 6.700 eksemplar per hari.
Pada tanggal 1 April 1982 saham PT. Jawa Pos dibeli oleh PT. Grafiti Pers yang menerbitkan majalah Tempo dan Direktur Utama PT. Grafiti Pers menugaskan Bapak Dahlan Iskan untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Kemudian dilakukan perbaikan di semua aspek untuk mengejar ketertinggalan selama itu. Pada tanggal 29 Mei 1985 berdasarkan Akte Notaris Liem Sien Hwa SH No. 23 pasal 1 menyatakan merubah nama PT. Jawa Pos Concern menjasi PT. Jawa Pos hingga sekarang.
Perubahan lain yang dilakukan PT. Jawa Pos adalah dalam hal permodalan. Modal yang semula hanya dimiliki secara tunggal oleh Bapak Soeseno Tedjo, maka sehubungan dengan peraturan Menteri Penerangan No. 01/Per/Menpen/84 tentang Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers ( SIUPP ) khususnya tentang kepemilikan saham maka 20 % dari saham perusahaan dapat dimiliki oleh wartawan dan karyawan sedangkan 80 % yang lain dimiliki oleh PT. Grafiti Pers sebagai induk perusahaan PT. Jawa Pos sehingga dapat meningkatkan semangat karyawan dan wartawan karena akan timbul perasaan memiliki. Oleh karena PT. Grafiti Pers pengelola majalah Tempo, maka dilakukan perbaikan-perbaikan lagi antara lain terhadap kualitas produk, peningkatan kualitas sumber daya manusianya serta membenahi manajemen didalamnya, sehingga pada tahun 1990 oplah Jawa Pos meningkat menjadi 300.000 eksemplar dan pada awal tahun 1991 melambung menjadi 600.000 eksemplar. Perkembangan yang sangat pesat ini tercatat sebagai perkembangan tercepat di Asia.
VISI DAN MISI PT TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
VISI :
“ MENJADI JEJARING MEDIA PERCETAKAN MEDIA TERBESAR DI INDONESIA “
MISI :
  • Memberikan Layanan Cetak Media Dan Komersil Dengan Konsep “ ONE STOP SERVICE “
  • Mensinergikan Optimasi SDM, Teknologi dan Sistem
  • Memberikan Layanan Terbaik Dalam Standart / Ketetpatan Jumlah, Waktu dan Mutu
TUJUAN :
  • Menyelenggarakan usaha – usaha percetakan dan penjilidan
  • Berdagang segala jenis kebutuhan dan hasil produksi suatu perusahaan percetakan
  • Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian media massa ( cetak ), yaitu :
  1. Perectakan berbagai koran, tabloid dan majalah dalam gup Jawa Pos
  2. Tabloid, Majalah dan berbagai pesanan dari luar grup jawa pos, termasuk pamflet, leaflet dan lain sebagainya.

NILAI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
Kami adalah percetakan media cetak terbesar di Indonesia, Konsep kami adalah melayani dengan cepat, tepat, dan kompetitif, Komitmen kami adalah selalu meningkatkan kualitas pelayanan.
SWOT Analisis
Kekuatan ( Strength )
Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Teknologi Semakin Canggih dan Mudah Didapatkan
4
0.57
4
2.28
Jumlah SDM yang semakin Merata yang Memiliki Keunggulan dan Memiliki Kualitas
3
0.43
3
1.29
TOTAL
7
1.00
7
3.57
Ukuran pembobotan :                       Ukuran Rating Kekuatan :

  • 1 = Sedikit Penting                         1 = Sedikit Kuat
  • 2 = Agak Penting                            2 = Agak Kuat
  • 3 = Penting                                       3 = Kuat
  • 4 = Sangat Penting                        4 = Sangat Kuat

Kelemahan ( Weaknes )
Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Pangsa Pasar ke Masyarakat Kurang Luas
3
0.27
-3
-0.81
Perawatan Peralatan tidak Memenuhi Standart
2
0.18
-3
-0.54
Perhitungan BOP Masih Menggunakan Metode Tradisional
2
0.18
-2
-0.36
Informasi Masih Dilakukan Dengan Cara Manual dan Tidak Dikelola Dengan Baik
4
0.36
-3
-1.08
TOTAL
11
0.99
-12
-2.79
Ukuran pembobotan :                                           Ukuran Rating Kelemahan :

  • 1 = Sedikit Penting                                              1 = Sedikit Lemah
  • 2 = Agak Penting                                                 2 = Agak Lemah
  • 3 = Penting                                                            3 = Lemah
  • 4 = Sangat Penting                                             4 = Sangat Lemah

Peluang ( Opportunity )
Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Jumlah Penduduk Indonesia Sangat Besar
2
0.17
2
0.34
Jumlah Permintaan Percetakan Yang Tinggi Di Bidang Pendidikan
4
0.33
4
1.32
Pangsa Pasar Luar Negeri Masih Terbuka
3
0.25
3
0.75
Mudah Mendapatkan Informasi dari Perusahaan yang Lebih Maju
3
0.25
3
0.75
TOTAL
12
1.00
12
3.16
Ukuran pembobotan :                          Ukuran Rating Opportunity :

  • 1 = Sedikit Penting                            1 = Sedikit Kuat
  • 2 = Agak Penting                               2 = Agak Kuat
  • 3 = Penting                                          3 = Kuat
  • 4 = Sangat Penting                           4 = Sangat Kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar