Program
manajerial
Ada beberapa
konsep tentang apa yang dicakup dalam manajerialisme atau manajemen publik
baru. OECD berpendapat bahwa beberapa negara anggotanya berusaha membuat sektor
publik mereka lebih manajerial dengan ciri umum yang diperkenalkan yaitu lebih
ramping, lebih partisipatif, gaya hubungan yang lebih hati-hati: antara
tingkatan hierarki, antara badan-badan pengawas dan unit-unit operasional; dan
antara unit-unit produksi, baik publik maupun swasta. Daripada mengatur
tindakan administratif dengan aturan-aturan dan wewenang hierarkis, OECD
berpendapat bahwa hampir semua negara mengikuti ‘dua jalan’ untuk memperbaiki
produksi dan pelayanan barang dan jasa yang disediakan oleh sektor publik.
Secara ringkas,
ada empat jenis perubahan yang merupakan program manajerial: pertama, perubahan
fokus pada output; kedua, perubahan input administratif, seperti mempekerjakan
staf dengan kontrak; ketiga, perubahan lingkup badan-badan pemerintah; dan
keempat, mengubah hubungan akuntabilitas dengan kepemimpinan politik dan
publik, karena manajer menjadi lebih bertanggung jawab terhadap hasil.
1.
fokus pada output
Perubahan utama
dalam program manajerial adalah bagi organisasi untuk fokus pada output,
daripada input. Organisasi publik melakukan hal-hal: pemerintah sekarang ingin
tahu apa yang mereka lakukan; seberapa baik mereka melakukannya; siapa yang
bertugas dan bertanggung jawab atas hasil. Motto baru adalah pencapaian tujuan.
Untuk melakukan hal ini, ada lima-langkah respon yang telah dikembangkan.
Pertama,
organisasi menentukan strategi keseluruhannya dan menetapkan tujuan, karena
tanpa strategi maka tanpa arah. Kedua, program direncanakan untuk memenuhi
tujuan yang ditentukan dalam strategi keseluruhan. Ketiga, struktur organisasi
dan anggarannya melalui program, yaitu kerja badan harus dibagi menjadi sub-sub
ke dalam program spesifik, sub-program dan kegiatan, serta keseluruhan
organisasi badan harus mencerminkan semua hal ini. Keempat, dan sebagai hasil
langkah-langkah sebelumnya, maka perlu diukur kinerja pada semua tingkatan.
Kinerja dalam pencapaian tujuan perlu diukur untuk menentukan apakah program
dijalankan secara efisien. Juga, kinerja individu dapat diukur untuk diberi
imbalan bagi orang yang bekerja baik dan sanksi bagi yang bekerja tidak baik.
Kelima, perlu dievaluasi pencapaian tujuan tersebut. Evaluasi program
pemerintah harus dilakukan untuk menentukan jika sumber daya digunakan dengan
baik dengan cara yang efektif dan efisien.
2.
Perubahan input
Ada sejumlah
perubahan input, meski tidak sepenting fokus output, yang memiliki dampak
signifikan pada manajemen sektor publik. Input meliputi sumber daya staf,
penganggaran, teknologi dan lain-lain, yang semuanya ada dalam model
administratif, tetapi mengalami perubahan detail dalam manajemen publik baru.
Perubahan input
bertujuan pada memperbaiki insentif dan kinerja. Ada beberapa perubahan staf
yang dirancang agar lebih sesuai bagi staf dengan posisinya, untuk menilai
kinerja mereka dan memberi imbalan kepada mereka menurut pembayaran merit
(nilai tambah). Penekanan pada kinerja juga mengarah pada penunjukkan jangka
pendek dan dapat memberhentikan staf yang dipekerjakan dengan kontrak atau
diangkat ke tingkat tertinggi dari luar. Perubahan ini berasal dari sektor
swasta dimana fleksibilitas pengaturan staf dan penganggaran telah menjadi
sumber kecemburuan bagi pimpinan pemerintah. Mereka didukung oleh pertimbangan
teoritis dari ekonomi bahwa organisasi dan individu tidak akan berkinerja penuh
kecuali jika ada sistem insentif yang tepat.
3.
Mengurangi lingkup pemerintah
Memotong lingkup
pemerintah dan birokrasi merupakan bagian lain dari program manajerial. Ini
akan dibahas lebih lanjut dalam Bab 4 dan 5, dan dimungkinkan bahwa mengurangi
kegiatan pemerintah dapat terjadi dengan tidak adanya program reformasi
manajerial. Tetapi mengurangi fungsi pemerintah dipandang oleh OECD sebagai
bagian program manajerial.
Meluasnya
privatisasi adalah bagian dari ini, tetapi bukan satu-satunya cara mengurangi
lingkup pemerintah. Perampingan menjadi umum digunakan sebagai cara mengurangi
biaya barang atau jasa yang tetap menjadi bagian pemerintah tetapi dengan
sektor swasta yang menyediakannya. Kompetisi terhadap ketentuan melalui tender,
kadang dalam pemerintah, dilihat sebagai mengurangi biaya dibandingkan dengan
ketentuan birokratik.
4.
Hubungan dengan politisi dan publik
Model
administrasi tradisional dikritik karena konsep yang tidak memadai tentang
hubungan antara birokrasi dan kepemimpinan politik. Dalam teori, model
administratif membutuhkan pemisahan antara pihak yang memberi perintah dan
pihak yang menjalankan perintah. Karakteristik utama model manajerial adalah
bahwa tanggung jawab dipegang oleh manajer untuk pencapaian hasil. Ini berarti
hubungan antara manajer dengan politisi, dan manajer dengan publik harus
berubah.
Dalam model
tradisional, hubungan dengan kepemimpinan politik sangat sempit dan teknis,
tuan dan pelayan, pihak yang memberi perintah dan pihak yang menjalankan
perintah. Dalam model manajemn publik, hubungan antara politisi dan manajer
lebih cair dan lebih erat daripada sebelumnya. Ini bukan merupakan bentuk
manajemen yang sempit dan teknokratik, karena masih ada wewenang politik.
Bahkan jika
manajemen publik berbeda dari bentuk manajemen lainnya karena wewenang politik,
masih tetap manajemen daripada administrasi. Manajer publik sekarang terlibat
dalam masalah kebijakan, mereka juga terlibat dalam masalah politik, mereka
lebih bertanggung jawab secara pribadi atas masalah dan akan membayar dengan
kehilangan pekerjaan mereka jika terjadi kesalahan. Manajemen publik telah
menjadi bentuk manajemen politik dan hubungan dengan pemimpin politik telah
berubah.
Mungkin,
keahlian utama yang diperlukan manajer publik adalah bagaimana menjadi politisi
birokratik yang dapat berinteraksi dengan politisi dan dengan pihak luar dengan
cara yang menguntungkan bagi dirinya sendiri dan organisasi. Selain itu, ada
penerimaan kebutuhan atas akuntabilitas langsung antara manajer dan publik,
sebagai hasil tuntutan bagi ‘fokus pelanggan’ dan daya tanggap yang lebih besar
terhadap kelompok dan individu di luar organisasi. Ini merupakan perbedaan lain
dengan model tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar