Selasa, 27 Mei 2014

PROGRAM MANAJERIAL

Program manajerial
Ada beberapa konsep tentang apa yang dicakup dalam manajerialisme atau manajemen publik baru. OECD berpendapat bahwa beberapa negara anggotanya berusaha membuat sektor publik mereka lebih manajerial dengan ciri umum yang diperkenalkan yaitu lebih ramping, lebih partisipatif, gaya hubungan yang lebih hati-hati: antara tingkatan hierarki, antara badan-badan pengawas dan unit-unit operasional; dan antara unit-unit produksi, baik publik maupun swasta. Daripada mengatur tindakan administratif dengan aturan-aturan dan wewenang hierarkis, OECD berpendapat bahwa hampir semua negara mengikuti ‘dua jalan’ untuk memperbaiki produksi dan pelayanan barang dan jasa yang disediakan oleh sektor publik.
Secara ringkas, ada empat jenis perubahan yang merupakan program manajerial: pertama, perubahan fokus pada output; kedua, perubahan input administratif, seperti mempekerjakan staf dengan kontrak; ketiga, perubahan lingkup badan-badan pemerintah; dan keempat, mengubah hubungan akuntabilitas dengan kepemimpinan politik dan publik, karena manajer menjadi lebih bertanggung jawab terhadap hasil.
1. fokus pada output
Perubahan utama dalam program manajerial adalah bagi organisasi untuk fokus pada output, daripada input. Organisasi publik melakukan hal-hal: pemerintah sekarang ingin tahu apa yang mereka lakukan; seberapa baik mereka melakukannya; siapa yang bertugas dan bertanggung jawab atas hasil. Motto baru adalah pencapaian tujuan. Untuk melakukan hal ini, ada lima-langkah respon yang telah dikembangkan.
Pertama, organisasi menentukan strategi keseluruhannya dan menetapkan tujuan, karena tanpa strategi maka tanpa arah. Kedua, program direncanakan untuk memenuhi tujuan yang ditentukan dalam strategi keseluruhan. Ketiga, struktur organisasi dan anggarannya melalui program, yaitu kerja badan harus dibagi menjadi sub-sub ke dalam program spesifik, sub-program dan kegiatan, serta keseluruhan organisasi badan harus mencerminkan semua hal ini. Keempat, dan sebagai hasil langkah-langkah sebelumnya, maka perlu diukur kinerja pada semua tingkatan. Kinerja dalam pencapaian tujuan perlu diukur untuk menentukan apakah program dijalankan secara efisien. Juga, kinerja individu dapat diukur untuk diberi imbalan bagi orang yang bekerja baik dan sanksi bagi yang bekerja tidak baik. Kelima, perlu dievaluasi pencapaian tujuan tersebut. Evaluasi program pemerintah harus dilakukan untuk menentukan jika sumber daya digunakan dengan baik dengan cara yang efektif dan efisien.
2. Perubahan input
Ada sejumlah perubahan input, meski tidak sepenting fokus output, yang memiliki dampak signifikan pada manajemen sektor publik. Input meliputi sumber daya staf, penganggaran, teknologi dan lain-lain, yang semuanya ada dalam model administratif, tetapi mengalami perubahan detail dalam manajemen publik baru.
Perubahan input bertujuan pada memperbaiki insentif dan kinerja. Ada beberapa perubahan staf yang dirancang agar lebih sesuai bagi staf dengan posisinya, untuk menilai kinerja mereka dan memberi imbalan kepada mereka menurut pembayaran merit (nilai tambah). Penekanan pada kinerja juga mengarah pada penunjukkan jangka pendek dan dapat memberhentikan staf yang dipekerjakan dengan kontrak atau diangkat ke tingkat tertinggi dari luar. Perubahan ini berasal dari sektor swasta dimana fleksibilitas pengaturan staf dan penganggaran telah menjadi sumber kecemburuan bagi pimpinan pemerintah. Mereka didukung oleh pertimbangan teoritis dari ekonomi bahwa organisasi dan individu tidak akan berkinerja penuh kecuali jika ada sistem insentif yang tepat.
3. Mengurangi lingkup pemerintah
Memotong lingkup pemerintah dan birokrasi merupakan bagian lain dari program manajerial. Ini akan dibahas lebih lanjut dalam Bab 4 dan 5, dan dimungkinkan bahwa mengurangi kegiatan pemerintah dapat terjadi dengan tidak adanya program reformasi manajerial. Tetapi mengurangi fungsi pemerintah dipandang oleh OECD sebagai bagian program manajerial.
Meluasnya privatisasi adalah bagian dari ini, tetapi bukan satu-satunya cara mengurangi lingkup pemerintah. Perampingan menjadi umum digunakan sebagai cara mengurangi biaya barang atau jasa yang tetap menjadi bagian pemerintah tetapi dengan sektor swasta yang menyediakannya. Kompetisi terhadap ketentuan melalui tender, kadang dalam pemerintah, dilihat sebagai mengurangi biaya dibandingkan dengan ketentuan birokratik.
4. Hubungan dengan politisi dan publik
Model administrasi tradisional dikritik karena konsep yang tidak memadai tentang hubungan antara birokrasi dan kepemimpinan politik. Dalam teori, model administratif membutuhkan pemisahan antara pihak yang memberi perintah dan pihak yang menjalankan perintah. Karakteristik utama model manajerial adalah bahwa tanggung jawab dipegang oleh manajer untuk pencapaian hasil. Ini berarti hubungan antara manajer dengan politisi, dan manajer dengan publik harus berubah.
Dalam model tradisional, hubungan dengan kepemimpinan politik sangat sempit dan teknis, tuan dan pelayan, pihak yang memberi perintah dan pihak yang menjalankan perintah. Dalam model manajemn publik, hubungan antara politisi dan manajer lebih cair dan lebih erat daripada sebelumnya. Ini bukan merupakan bentuk manajemen yang sempit dan teknokratik, karena masih ada wewenang politik.
Bahkan jika manajemen publik berbeda dari bentuk manajemen lainnya karena wewenang politik, masih tetap manajemen daripada administrasi. Manajer publik sekarang terlibat dalam masalah kebijakan, mereka juga terlibat dalam masalah politik, mereka lebih bertanggung jawab secara pribadi atas masalah dan akan membayar dengan kehilangan pekerjaan mereka jika terjadi kesalahan. Manajemen publik telah menjadi bentuk manajemen politik dan hubungan dengan pemimpin politik telah berubah.
Mungkin, keahlian utama yang diperlukan manajer publik adalah bagaimana menjadi politisi birokratik yang dapat berinteraksi dengan politisi dan dengan pihak luar dengan cara yang menguntungkan bagi dirinya sendiri dan organisasi. Selain itu, ada penerimaan kebutuhan atas akuntabilitas langsung antara manajer dan publik, sebagai hasil tuntutan bagi ‘fokus pelanggan’ dan daya tanggap yang lebih besar terhadap kelompok dan individu di luar organisasi. Ini merupakan perbedaan lain dengan model tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar